BANDARLAMPUNG – Guna mendorong pertumbuhan industry Kopi di Nusantara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.
MO Kopi Nusantara terdiri dari unsur perusahaan pelat merah dan swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D).
Erick Thohir dalam acara peluncuran yang berlangsung di Bandarlampung dan disiarkan secara daring menyampaikan pembentukan PMO Kopi Nusantara untuk membentuk ekosistem industri kopi Indonesia dan menyejahterakan petani kopi. “Karena 96% dari industri kopi ini adalah petani. Berbeda dengan kelapa sawit yang 60% swasta dan 40% petani,” kata Erick.
Sementara Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro, menyampaikan pendirian PMO Kopi Nusantara merupakan bentuk komitmen dan kepedulian dalam upaya meningkatkan industri kopi di Indonesia.
“Melalui PMO Kopi Nusantara, kita ingin membangun atau memperbaiki ekosistem supply chain bisnis kopi di Indonesia dengan cara mengkoordinasikan, melakukan sinergi dengan semua komponen untuk meningkatkan industri kopi mulai BUMN, swasta, asosiasi, dan tentunya lembaga R&D,” kata dia.
Tujuan lainnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani kopi melalui program-program pendampingan serta membangun digital platform yang menjadi centre of excellence bagi industri kopi. PMO Kopi Nusantara nantinya akan memanfaatkan platform yang sudah dikembangkan oleh Telkom yakni Agree.
“Tahun 2022 ini, kita ingin memulai di empat lokasi dengan enam proyek. Dimulai Lampung, kemudian di Jawa Timur ada dua proyek, di Jawa Barat di Ciwidey dan Garut, dan yang terakhir di Sumatera Utara,” tutur dia. (*)