BANDARLAMPUNG – Guna mencegah terjadi klaster di pasar. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan rapis antigen dadakan kepada pedagang di Bambu Kuning.
Dari 35 orang pedagang yang dilakukan antigen, ada 9 orang yang di nyatakan positif atau reaktif. Hal tersebut diungkapkan Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana.
Diungkapkan dia, rapid antigen ini untuk kebaikan. “Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian baru, Omicron. Di pasar Bambu Kuning, karena pasar ini banyak pengunjungnya, ” Ujar Bunda Eva sapaan akrabnya, Selasa (8/2).
Dengan hasil ini, diharapkan masyarakat lebih taat lagi penerapan protokol kesehatan.”Kita nggak nutup Bambu Kuning, Bunda cuma minta, perketat protokol kesehatan, karena ini untuk kebaikan bersama, ” Imbuh dia.
Kendati demikian, Bunda Eva mengaku kecewa, karena sejumlah pedagang memilih kabur dan tidak mau di rapid test antigen, “Kami harap para pelaku usaha kooperatif, untuk memerangi Covid-19, karena bersinggungan dengan banyak orang,” Tambah dia.
Selanjutnya, pedagang yang dinyatakan reaktif Covid-19, langsung dianjurkan melakukan isolasi mandiri, dan bagi yang bergejala, akan dilakukan isolasi di Rumah Sakit. (**)