Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
NEWSPEMKOT

Perhelatan Expo Apeksi di Bandar Lampung Resmi di Buka Menpan RB

80
×

Perhelatan Expo Apeksi di Bandar Lampung Resmi di Buka Menpan RB

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG – Perhelatan pameran Expo perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Assosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke 22 Tahun secara resmi dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahyo Kumolo, pada Jumat (27/5), bertempat di Gedung Graha Wangsa Bandar Lampung.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh delegasi Apeksi yang sudah datang pada perayaan Hut Apeksi ke-22.
“Selamat datang kepada para Walikota se-Indonesia dan para delegasinya, yang telah menyempatkan waktunya untuk datang ke Bandar Lampung,” ujar Walikota, Eva Dwiana.
Diungkapkan dia, momentum perayaan Hut Apeksi ini merupakan ajang silaturahmi, sekaligus untuk membangkitkan geliat perekonomian yang ada di Bandar Lampung, pasca lesu karena pandemi covid-19.
“Hut Apeksi ini ajang silaturahmi, untuk membangun komunikasi dan menyatukan visi misi antar Pemerintah Kota untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Bunda Eva sapaan akrabnya.
Diketahui, pada  Hut Apeksi ke-22 sebanyak 74 kota yang ada di Indonesia hadir dari jumlah itu,  ada 58 Walikota yang hadir langsung dalam perayaan Hut Apeksi ini.
Sementara Ketua Apeksi, Bima Arya mengatakan, selain aktivitas pasar, perilaku ASN juga berpotensi untuk menghadirkan peningkatan ekonomi bila diiringi dengan kebijakan yang tepat.
Dicontohkannya, hal sederhana yang bisa dihadirkan di lingkup kebijakan untuk ASN ialah peraturan berpakaian. “Banyak sekali komitmen untuk pengembangan UMKM lokal, bisa saja kebijakan drrscode,” kata dia
Langkah sederhana itu dikatakannya bisa menjadi prime mover atau penggerak pertumbuhan ekonomi. “ASN menjadi motor utama economic recovery dan economic rebound. Kalau saja ada 4 juta ASN di Indonesia, di dorong supaya kencang diwajibkan memberikan panggung utama terhadap umkm, maka pertumbuhan ekonomi bukan saja kembali ke nol tapi bisa saja multiplier effect (efek berganda),” beber dia. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *