BANDARLAMPUNG – Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan ternak saat ini sedang merebak di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Lampung. Namun, selain PMK, peternak juga wajib mewaspadai penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) yang memiliki gejala sama dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penyakit BEF ini, sama dengan PMK sangat cepat menularkan ke ternak lainnya. Hanyakl saja tingkat infeksinya tidak separah dengan PMK. Hal tersebut di ungkapkan Tole Dailami selaku Asisten II Pemkot Bandarlampung, yang juga ketua tim Satgas Pangan Bandarlampung.
Menurut dia, jika hewan ternak terinfeksi BEF, dapat dijadikan pintu masuk infeksi lainnya seperti infeksi bakteri Haemorrhagic Septicaemia yang dapat memperparah kondisi hewan sehingga dapat menyebabkan kematian.
“Harus berhati-hati dalam mendiagnosis PMK karena gejala hampir sama dengan BEF yakni air liur berlebihan dan pincang,” Beber Tole Dailami saat konferensi pers, Kamis (16/6).
Angka kesakitan penyakit BEF cukup tinggi, sambung dia, angkanya bisa mencapai 80 persen, tetapi angka kematiannya rendah 0-2 persen. Sementara angka kesakitan PMK mencapai 90-100 persen dan angka kematian 5-10 persen.”Yang bisa memastikan kedua penyakit itu adalah uji laboratorium,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bandar Lampung, Agustini mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan BEF, dan PMK karena kedua nya tidak menular ke manusia.
“Antisipasinya dengan menjaga kebersihan kandang, dan memberikan pakan berkualitas tinggi untuk meningkatkan imunitas hewan,” ujarnya.
Namun, jika masyarakat masih merasa ragu atas kesehatan hewan ternak bisa menghubungi dinas pertanian di nomor 081381483999 atas nama Rifki Fabillah. (*)