Wartasaburai.com — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandarlampung selama bulan Ramadhan melakukan sosialisasi pentingnya zakat fitrah dan mal ke masyarakat.
Sosialisasi tersebut menurut Ketua Baznas Kota Bandarlampung Ismail Soleh dengan cara mendatangi masjid-masjid mengisi kuliah tujuh menit (kultum)
“Untuk menampung penghimpunan zakat kami menginformasikan melalui media, Instagram dan media sosial lainnya. Kami juga memasang baleho untuk penghimpunan agar masyarakat tahu keberadaan Baznas Kota Bandarlampung,” katanya usai mengisi kultum ba’da Zuhur di Masjid Al-Hanif di Komplek Pemkot Bandarlampung, Senin, 18 Maret 2024.
“Selain itu, kami juga giat door to door dari masjid ke masjid seperti hari ini kami melakukan sosialisasi di Masjid Al-hanif,” tambahnya,” tambahnya.
Menurut Ismail Soleh, potensi zakat di Kota Bandarlampung cukup besar, sayangnya masih belum terkoordinasi dengan baik.
“Kami terus melakukan edukasi, literasi, sosialisasi kepada warga muslim para muzakki atau orang yang mengeluarkan zakat untuk optimal dalam membayar zakat. Bukan hanya zakat fitrah saja tapi juga zakat mal,” jelasnya.
“Kami melihat zakat mal kalau dikelola bisa ratusan milyar tapi mungkin saya berprasangka baik mungkin para muzaki membayarnya di lembaga-lembaga tertentu atau langsung menyalurkannya. Namun alangkah indahnya kalau melalui Baznas Kota Bandarlampung,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Ustad Solmed itu mengajak warga untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga yang dipimpinnya. Menurutnya Baznas Kota Bandarlampung di audit secara umum dan syariah agar transparan pengelolaan keuangannya dan aman secara syariah.
“Kami harus aman secara syar’i, fikihnya ketat, regulasi kami punya undang-undang yaitu UU Nomor 23 tahun 2011 dan peraturan lainnya. Dalam penghimpunan dan penyaluran kami diaudit, setiap tahun oleh KAP (Kantor Akuntan Publik). Kemudian ada juga audit syariah dari Kementrian Agama dan kami juga membuat laporan Simba (laporan untuk digital zakat. Intinya jangan pernah ragu untuk menyalurkan zakatnya ke kami,” jelasnya.
Menurutnya, pihaknya dalam waktu dekat akan menyalurkan beras sebanyak 110 ton kepada penerima zakat di 20 kecamatan.
“Karena prinsip zakat itu prinsip kewilayahan, diambil dari orang kaya yang ada di sekitar itu dikembalikan kepada warga setempat. Kecuali sudah tidak ada warga miskin di wilayah tersebut dan ada bencana alam, ini boleh zakat tersebut disalurkan ke tempat lain,” pungkasnya.