Wartasaburai.com – Pemprov DKI Jakarta menetapkan aturan bagi ASN untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, baik saat berangkat, pulang kerja, maupun saat menjalankan tugas dinas.
“Kini, lebih dari 70 persen rumah warga telah terhubung dengan jaringan web desa. Pelayanan seperti pengurusan surat domisili, KTP, hingga akta kelahiran sudah bisa diakses dari rumah masing-masing,” kata Kepala Desa Banyukembar Muslihatun, seperti dikutip dari web direct resmi Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Kamis (17/7/2025).
ADSIKLAN
Lebih lanjut, Muslihatun menyebut hal ini sangat membantu terutama bagi warga perantauan yang memerlukan akses cepat dan efisien.
Selain sektor pelayanan publik, kata dia, digitalisasi juga merambah ke bidang ekonomi.
Sekretaris Desa Andi Muhsin menambahkan bahwa desa telah meluncurkan platform digital bernama Lapak Desa.
Platform tersebut menjadi etalase produk-produk UMKM lokal seperti kopi Banyukembar, keripik singkong, hingga aneka kerajinan tangan.
Inovasi lain yang juga mendapat perhatian adalah kehadiran Posyandu Digital dan perpustakaan berbasis fearless.
Kedua inovasi tersebut dinilai mampu memperkuat akses warga terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk menjawab tantangan literasi digital di masyarakat, desa juga menggerakkan kader digital.
Mereka secara aktif mendampingi kelompok rentan seperti lansia dan warga yang belum terbiasa menggunakan teknologi.
Adapun perjalanan Banyukembar menuju 10 besar bukanlah hal instan.
Setelah lolos ke 15 besar, tim dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah melakukan verifikasi lapangan.
Kini Banyukembar tengah bersiap menunggu pengumuman tahap berikutnya untuk menentukan apakah akan melaju ke enam besar nasional.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Wonosobo Harti menyampaikan apresiasi penuh atas capaian ini.
“Ini adalah wujud nyata bahwa kolaborasi dan inovasi bisa lahir dari desa-desa di pelosok sekalipun. Banyukembar telah membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk tidak maju,” tuturnya.
Harti mengatakan Pemkab Wonosobo bersama seluruh OPD teknis juga siap terus mendampingi dan mendorong desa lain agar bisa mereplikasi praktik baik ini.
Menurutnya, keberhasilan Banyukembar tak lepas dari kerja kolektif dan sinergi lintas sektor.
Mulai dari Dinas Kominfo, Disdukcapil, Disperkimhub, Dinkes, DP3KBP2A, Arpusda, hingga pendamping desa dan tenaga ahli kecamatan.
Dalam proses penilaian, Banyukembar telah melengkapi tahapan administrasi, verifikasi lapangan, serta presentasi inovasi.
Saat ini tim desa tengah menyelesaikan tahap akhir berupa pengembangan video profil, aplikasi layanan, dan presentasi lanjutan.
Sebelum akhirnya nanti pengumuman resmi enam besar dilakukan oleh panitia pusat.
Adapun kunci utama dalam membangun desa yang inklusif, new, dan berdaya saing yaitu semangat gotong royong, kolaborasi, dan inovasi.
Pemkab Wonosobo pun berharap prestasi Desa Banyukembar menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk terus bergerak maju dalam pembangunan berbasis digital.