BERITANASIONAL

Imbauan Terkini dari BMKG, Warga Diminta Tetap Waspada, Ini Darurat, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

blank
×

Imbauan Terkini dari BMKG, Warga Diminta Tetap Waspada, Ini Darurat, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Sebarkan artikel ini
Imbauan Terkini dari BMKG, Warga Diminta Tetap Waspada, Ini Darurat, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Wartasaburai.com – BMKG memprakirakan curah hujan akan meningkat pada akhir Agustus 2025.

Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 19-25 Agustus 2025, BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

ADS
IKLAN

Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Potensi ini dipengaruhi oleh beberapa dinamika atmosfer, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 (tiga), sehingga meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Kondisi ini juga diperkuat oleh adanya gelombang atmosfer berupa kombinasi Mixed-Rossby Gravity dan Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif yang menandakan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia.

Selain itu, teridentifikasi sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera yang secara tidak langsung memengaruhi pola angin di sekitar Indonesia dengan membentuk dwelling perlambatan dan belokan angin, sehingga semakin memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.

“Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat disaat sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau,” tulis BMKG, seperti dilansir dari laman resminya, Kamis (21/8/2025).

Dalam sepekan mendatang, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang cukup signifikan.

Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala world, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif.

Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.

Pada skala world, indeks Dipole Mode tercatat bernilai -0,84, yang berperan dalam meningkatkan pasokan uap air di Samudra Hindia bagian barat Sumatera.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada pada fase 3 (Samudra Hindia Bagian Timur) dan diperkirakan akan menguat, lalu bergeser ke fase 4 memasuki wilayah Indonesia.

Sementara pada skala regional diperkuat oleh adanya gelombang-gelombang tropis, seperti Gelombang Kelvin dan Mixed Rossby-Gravity yang terpantau aktif di wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, dan sebagian Maluku.

Selain itu, gelombang berfrekuensi rendah (low frequency) juga persisten aktif di Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, serta sebagian wilayah tengah dan timur Indonesia, yang mendukung proses pembentukan awan hujan di dwelling tersebut.

Faktor penguat lainnya datang dari sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera bagian barat yang memicu perlambatan angin (zona konvergensi) yang membentang memanjang dari Lampung hingga Samudra Hindia barat daya Banten.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Laut Jawa, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dari Maluku hingga Teluk Tomini, dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat.

Keberadaan zona konvergensi dan belokan angin ini menjadi pemicu tambahan bagi pertumbuhan awan hujan di wilayah yang terlewati.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan sigap menghadapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan gelombang laut tinggi yang dapat mengganggu aktivitas.