Wartasaburai,Lampung – Lengkingan peluit, cipratan air, dan sorak-sorai suporter kembali mewarnai hari kedua Kejuaraan Daerah (Kejurda) Akuatik Lampung 2025 di Kolam Renang Pahoman, Sabtu (4/10/2025).
Atmosfer kompetisi kian membara, ketika para perenang muda beradu kecepatan demi medali, gengsi klub, dan poin berharga menuju gelar juara umum.Tak bisa dimungkiri, nama Rafflesia Swimming Club masih jadi sorotan utama.
Klub asal Bandar Lampung ini terus menegaskan dominasinya lewat sederet kemenangan yang mereka amankan. Muhammad Hafizh Kausar menjadi bintang utama dengan sapu bersih di nomor 200 meter gaya bebas, 200 meter gaya punggung, dan 400 meter individual medley.
Konsistensinya membuat tribun penonton tak henti-henti memberikan tepuk tangan.Sementara itu, di sektor putri, sorotan mengarah pada Alfika Khoirunisa Styowati dari Chameleon Swimming Club. Perenang belia berusia 13 tahun ini tampil percaya diri, menaklukkan nomor 200 meter gaya bebas, gaya punggung, hingga gaya dada.
Nama Alfika kini mulai diperhitungkan sebagai salah satu prospek emas renang Lampung di masa depan.Drama juga tersaji di nomor jarak jauh. Septian Fernando (Rafflesia) memecah hening kolam dengan daya tahan luar biasa di 1500 meter gaya bebas putra, finis dengan catatan waktu 18 menit 46,87 detik.
Tak kalah mengesankan, rekan satu klubnya Amira Kayana Putri meraih kemenangan di sektor putri dengan waktu 21 menit 19,02 detik.Tak hanya partai individu, nomor estafet 4×50 meter gaya bebas juga menghadirkan adrenalin tersendiri.
Tim putra Rafflesia melesat bak torpedo dan mengunci kemenangan, sedangkan di sektor putri, giliran Jaka Utama Swimming Club yang menghadirkan kejutan manis dengan merebut emas.
Klasemen Sementara Hingga Hari KeduaHingga event ke-212, papan klasemen menunjukkan dominasi jelas:1. Rafflesia Swimming Club – 1.700 poin2. King Brother Swimming Club – 602 poin3. Jaka Utama Swimming Club – 491 poin4. Chameleon Swimming Club – 417 poin5. Dragon Swimming Club Metro – 371 poinTotal 49 klub sudah mencatatkan poin, dengan keseluruhan mencapai 6.751 poin.
Kejurda yang digelar hingga 5 Oktober ini bukan hanya arena perebutan medali, tetapi juga panggung pembuktian bibit-bibit atlet akuatik Lampung. Para peserta, mulai dari usia dini hingga remaja, tampil habis-habisan untuk mengukir prestasi sekaligus menimba pengalaman berharga.
Ketua Akuatik Lampung, Ade Utami Ibnu, menegaskan kejuaraan ini sekaligus menjadi bahan evaluasi menuju Porwil 2027, PON 2028, hingga PON 2032.“Kejurda ini adalah ajang penting untuk mengukur hasil latihan. Dukungan Pemprov Lampung akan terus hadir agar lahir atlet berprestasi hingga Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Senada, Kadispora Lampung Meiry Harika Sari menyebut Kejurda sebagai tolak ukur pembinaan atlet.“Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi proses untuk mencetak atlet andalan Lampung di masa depan.
Semoga ajang ini melahirkan prestasi yang membanggakan,” katanya.Ketua Panitia Pelaksana, Veri Novianto, menambahkan Kejurda juga menjadi sarana edukasi masyarakat akan pentingnya olahraga renang.“Kami ingin kejuaraan ini menjadi wadah lahirnya atlet Lampung yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” ujarnya.
Hari terakhir, Minggu (5/10/2025), akan jadi panggung pamungkas: siapa yang bertahan di puncak, siapa yang mampu mencuri sorotan. Satu hal yang pasti, Kejurda Akuatik Lampung 2025 telah menyajikan gairah, bakat, dan masa depan renang daerah yang penuh asa. (*)