Wartasaburai.com-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir, cuaca ekstrem dengan suhu tinggi melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan meningkatkan risiko kebakaran lahan. Karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mengabaikan peringatan ini.
Menurut laporan BMKG, suhu udara di beberapa daerah seperti Jakarta, Surabaya, Palembang, dan Nusa Tenggara mencapai pada siang hari. Fenomena ini terjadi akibat posisi semu matahari yang berada tepat di atas wilayah Indonesia bagian selatan, sehingga radiasi sinar matahari terasa lebih intens.
Selain itu, berkurangnya tutupan awan serta angin yang relatif lemah membuat panas lebih mudah terperangkap di permukaan bumi. Kondisi tersebut memicu efek panas menyengat yang terasa seperti “mendidih” di siang hari.
BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap sepele kondisi ini. Warga disarankan untuk pada pukul 10.00 hingga 15.00, saat suhu mencapai puncaknya. Jika harus beraktivitas di luar, sebaiknya menggunakan topi, kacamata hitam, atau payung untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
Selain itu, masyarakat perlu dengan memperbanyak minum air putih. Hindari minuman berkafein dan bersoda karena dapat mempercepat dehidrasi. BMKG juga mengimbau agar warga menjaga kondisi rumah tetap sejuk dengan membuka ventilasi atau menyalakan kipas angin.
Cuaca panas yang berkepanjangan bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari . Anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak ini. Karena itu, masyarakat diminta lebih peka terhadap tanda-tanda kelelahan panas seperti kulit memerah, tubuh lemas, dan detak jantung meningkat.
Jika gejala tersebut muncul, segera cari tempat teduh dan minum air putih dalam jumlah cukup. Jangan memaksakan diri beraktivitas fisik berat di bawah terik matahari.
Selain menjaga diri, masyarakat juga perlu memperhatikan kondisi lingkungan. Hindari membakar sampah atau rumput kering karena percikan kecil saja bisa memicu kebakaran. BMKG juga meminta warga memperhatikan penggunaan listrik dan bahan bakar agar tidak menambah beban panas di sekitar rumah.