Bandar LampungBERITALampung

Orang Tua Siswa Biling SMPN 44 Keluhkan Biaya Seragam dan Modul Pembelajaran

blank
×

Orang Tua Siswa Biling SMPN 44 Keluhkan Biaya Seragam dan Modul Pembelajaran

Sebarkan artikel ini
blank

Bandar Lampung, Wartasaburai – Sejumlah orang tua siswa jalur Bina Lingkungan (Biling) di SMP Negeri 44 Bandar Lampung mengeluhkan adanya pungutan untuk pembelian seragam, baju olahraga, serta modul pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).

Salah satu wali murid, sebut saja YL, mengaku keberatan dengan biaya yang diminta pihak sekolah. Ia menyebut kondisi ekonominya yang tidak stabil membuatnya kesulitan memenuhi permintaan tersebut.

ADS
IKLAN

“Saya janda dan hanya buruh cuci. Untuk bayar kontrakan saja saya sering bingung, apalagi harus beli seragam dan modul. Kalau bisa mohon ada keringanan,” ujar YL, Rabu (29/10/2025).Menurut YL, pihak sekolah meminta pembayaran seragam sebanyak tiga jenis — yakni pakaian olahraga, muslim, dan batik — dengan total biaya Rp725 ribu bagi siswa jalur Biling dan Rp1,2 juta untuk jalur reguler. “Saya baru bisa bayar DP Rp200 ribu. Sisanya nanti saya cicil,” tambahnya.

Selain itu, para orang tua juga diminta membeli modul pembelajaran seharga Rp150 ribu. Modul tersebut dikatakan wajib digunakan dalam proses belajar mengajar. “Kata pihak sekolah, setiap enam bulan sekali modul diganti.

Jadi setiap semester harus beli lagi,” ungkapnya.Menanggapi hal itu, Sukaryati, Koordinator Bidang Kurikulum SMPN 44, membenarkan adanya pengadaan seragam dan modul, namun menegaskan bahwa pembayaran tidak bersifat wajib. “Benar, ada tiga style seragam lengkap dengan atributnya. Tapi tidak harus dibayar kontan dan boleh dicicil.

Kami tidak pernah memaksa atau menagih,” jelasnya.Sementara terkait modul, Sukaryati menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil karena sekolah masih tergolong baru dan belum memiliki fasilitas buku pelajaran yang lengkap. “Modul itu kami sediakan untuk membantu siswa belajar di rumah. Harganya Rp12 ribu per mata pelajaran, dan total ada 12 mapel untuk satu semester.

Pembayaran juga bisa dicicil,” jelasnya.Ia menambahkan, modul tersebut merupakan hasil kerja sama antara sekolah dan pihak percetakan. “Sekolah hanya memfasilitasi. Tidak ada kewajiban membeli, hanya bagi yang ingin saja,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *