Wartasaburai.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya untuk menyediakan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan tanpa biaya bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program ini memberikan layanan pendidikan gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SLB yang kurang mampu atau tinggal di daerah terpencil, serta menyediakan bantuan kuliah gratis.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, dalam upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
“Biaya sekolah bahkan hingga kuliah sepenuhnya ditanggung pemerintah. Tidak ada pungutan,” katanya, seperti dilansir dari laman resmi mmc.kalteng.go.id, Sabtu (10/2025).
Pihaknya pun telah menjalankan program satu keluarga satu sarjana sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan tinggi.
Menurut Edi, pemerintah juga fokus membenahi fasilitas pendidikan, termasuk pengadaan TV interaktif dan papan tulis digital.
Selain itu Pemprov juga membangun Sekolah Rakyat untuk masyarakat yang belum terjangkau pendidikan formal.
Edi mengatakan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci karena jika hanya mengandalkan sumber daya alam, suatu saat akan habis.
Sedangkan apabila mempunyai SDM dan ilmu pengetahuan, maka sampai kapanpun tidak akan pernah habis.
Adapun Pemprov Kalteng menganggarkan dana hingga Rp2,3 triliun untuk sektor pendidikan tahun 2025 ini.
Salah satu program unggulannya yaitu kuliah gratis bagi 10.000 mahasiswa, yang akan diluncurkan secara resmi saat peringatan Hari Jadi Provinsi Kalteng pada 23 Mei mendatang.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza menyebut Hardiknas tahun ini menjadi semangat tambahan untuk memperkuat realisasi program strategis pendidikan.
“Kita ingin pendidikan di Kalteng tidak hanya merata, tetapi juga berkualitas dan mampu bersaing secara nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Menurut Reza, Pemprov Kalteng kini tengah memfinalisasi regulasi Kartu Huma Betang sebagai integrator berbagai program bantuan pendidikan.
Serta mengoordinasikan penyediaan lahan untuk Sekolah Rakyat bersama kabupaten/kota dan mengembangkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diuji coba di Palangka Raya.
Reza mengatakan pihaknya harus memastikan semua program berbasis data terbaru dan tidak ada tumpang tindih.
Ia menegaskan bahwa semua program akan mulai berjalan secara menyeluruh paling lambat pada 2026.
Kemudian Pemprov juga meluncurkan aplikasi Pena Kalteng yang memungkinkan masyarakat memantau langsung kondisi sekolah di seluruh wilayah.
Reza menyebut peluncuran aplikasi tersebut bertujuan untuk mendukung transparansi dan digitalisasi pendidikan.
Selain itu, Pemprov juga tengah menyusun surat edaran terkait manajemen kegiatan seperti study tour dan wisuda untuk meningkatkan efisiensi sekolah.
Pemprov Kalteng optimistis dapat mewujudkan pendidikan bermutu yang benar-benar menyentuh seluruh lapisan dengan adanya kolaborasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta media.