NEWSPEMKOT

Walikota Beri Bantuan Keluarga Korban Rumah Ambruk

91
×

Walikota Beri Bantuan Keluarga Korban Rumah Ambruk

Sebarkan artikel ini

BANDARLAMPUNG – Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana memberikan bantuan sebesar Rp10 juta kepada keluarga korban rumah ambruk, yang menimbulkan korban jiwa.

Bantuan diserahkan langsung kepada Sadiah istri korban meninggal dunia, bertempat di ruang rapat Walikota Bandarlampung, pada Kamis (17/3).

“Kita memberikan bantuan kepada ibu Sadiah yang kena musibah. Semoga ibu Sadiah tetap sabar dalam menjalani cobaan ini,” Ujar Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana.

Selain itu, Walikota juga memberikan kartu BPJS kepada Sadiah. “Jikalau ada apa-apa, kita bisa langsung pantau. Mudah-mudahan bantuan dari pemerintah ini bisa bermanfaat bagi ibu,” ucapnya.

Dia juga menghimbau agar seluruh warga Bandarlampung tetap di rumah saja. Karena cuaca sekarang sedang tak bersahabat atau ekstrem.

“Kalau tak penting-penting amat, tak perlu kemana-mana. Sekarang ini cuaca lagi ekstream harus tetap waspada. Kalau ada masalah, langsung cepat lapor Kelurahan atau RT. Agar kami Pemerintah Kota cepat mendatangkan bantuan kepada masyarakat,” jelasnya.

Selain memberikan bantuan Rp10 juta, Walikota juga akan memberikan bantuan perbaikan rumah. “Untuk bantuan rumah akan kita lihat dan tinjau dulu bersama Camat dan Dinas PU,” Tutur dia.

Diketahui, sebuah rumah panggung ukuran 6 x 7 yang berada di Jalan Gajah Mada, Gang Purnawirawan ambruk, pada Rabu (16/3) malam.

Ambruknya rumah diperkirakan sekitar pukul 23.00 Wib menimpa satu keluarga yang terdiri atas tiga jiwa. Akibat peristiwa tersebut, Suratno (50) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sementara, istri dan anaknya yakni Sadiah (46) dan Ranti (28) mengalami luka-luka ringan.

Endang yang merupakan tetangga korban membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan ada tiga orang yang tertimpa reruntuhan rumah. ” 3 orang, suaminya meninggal, sementara istri dan anak gadisnya mengalami luka ringan saat dievakuasi,” terang dia.

Menurut dia, robohnya rumah tersebut disebabkan tidak kuatnya pondasi bawah. ” Nggak kuat, jadi bergerak sehingga roboh. Dan korban tertimbun sampai 4 jam,” jelas dia. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *